English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sunday, June 26, 2011

Ragam Janis - Ikan Gurami

Jenis ikan gurami yang dibudidayakan sebagai ikan konsumsi adalah:
-          Ikan gurami angsa, memiliki  panjang  tubuh sampai dengan 65 cm dan berat tubuh bisa mencapai 6 – 12 kg per ekor. Warna tubuh abu – abu dengan sisik relatif lebar. Di daerah sunda biasa dikenal sebagai gurami soang atau gurami galunggung.
-          Gurami Jepang atau nama lainnya adalah gurami jepun,  panjang tubuh lebih pendek dibandingkan gurami angsa. Memiliki warna tubuh abu – abu kemerahan terutama ada ujung sirip – siripnya. Memiliki bentuk sisik kecil dan berat mencapai 3.5 kg dan panjang maksimal 45 cm.
-          Gurami Bluesafir, memiliki ciri fisik hampir sama dengan gurami yang lain namun memilii warna merah muda cerah. Berat maksimum mencapai 2 kg per ekor. Produktivitas telur mencapai 5000 – 7000 butir.
-          Gurami Paris, warnanya merah muda cerah tetapi kepalanya berwarna putih dan terdapat bintik – bintik hitam diseluruh tubuh. Berat maksimum mencapai 1,5 kg, dengan produktivitas telur 5000 – 6000 butir
-          Gurami perselen, memiliki warna merahmuda cerah dengan ukuran kepala relatif kecil. Kelebihannya adalah dalam menghasilkan telur jumlahnya bisa mencapai 10.000 butir setiap kali pemijahan. Gurami jenis ini adalah yang paling sering dicari sebagai benih unggul. Berat induknya mencapai 1, – 2 kg.
-          Gurami Bastar, tubuh jenis gurami ini agak kehitaman tetapi warna kepalanya putih. Bentuk sisik nya agak lebar, laju pertumbuhannya termasuk cepat namun jumlah telur yang dihasilkan tidak terlalu banyak hanya 2000 – 3000 butir setiap kali pemijahan.
-          Gurmi kapas, memiliki warna putih keperakan mirip kapas dengan bentuk sisik yang cukup besar. Benih gurai jenis ini dapat  tumbuh dengan  cepat dan dapat mencapai 1 kg dalam waktu sekitar 13 bulan semenjak menetas. Priduktifitas telurnya bisa mencapai 3000 butir setiap kali pemijahan.
-          Gurami batu, memiliki warna hitam dengan sisik yang kasar. Pertumbuhannya cenderung lambat dibandingkan jenis yang lain. Beratnya hanya mencapai 0,5 kg dalam waktu 13 bulan semenjak menetas.

Thursday, June 23, 2011

Budidaya Ikan Gurame

Ikan Gurame memiliki banyak penggemar fanatik, sehingga cocok dikembangkan untuk menambang keuntungan.
Ikan gurame adalah ikan air tawar yang banyak digemari konsumen. Dagingnya empuk, rasanya enak dan gurih. Dan, harganya pun lebih mahal kalau dibandingkan jenis ikan air tawar lainnya.

Selama ini masyarakat mengenal beberapa jenis gurame, antara lain: Angsa, Jepun, Blausafir, Paris, Bastar dan Porselen. Gurame Porselen lebih unggul dalam hal menghasilkan telur. Jika induk Bastar hanya mampu menghasilkan 2.000-3.000 butir telur, Porselen memproduksi 10.000 butir. Karena itu Gurame Porselen disebut top of the pop.

Kolam yang baik untuk gurame berasal dari jenis tanah liat/lempung, tidak berporos dan cukup mengandung humus. Jenis tanah seperti ini dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor. Kemiringan tanah berkisar 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
Ikan gurame dapat tumbuh normal di daerah pada ketinggian 50-400 m dpl. Kualitas air pemeliharaan harus bersih, dasar kolamnya tidak berlumpur dan tidak terlalu keruh. Kedalaman kolam 70-100 cm. Pengairan yang baik akan mempengaruhi pertumbuhan ikan.

Pembesaran gurame dapat dilakukan secara polikultur dan monokultur. Polikultur adalah cara pemeliharan gurame secara bersama-sama dengan ikan jenis lain, seperti tawes, mas, nilam, atau mujair. Cara ini lebih menguntungkan, mengingat pertumbuhan gurame lambat.
Sedangkan monokultur, pemeliharaan khusus untuk gurame. Bibit yang ditebar minimal berumur 2 bulan. Debit air kolam yang baik 3 liter/detik, sedangkan polikultur idealnya 6-12 liter/detik. Dengan keasaman air (pH) 6,5-8, dan suhu berkisar 24-28 derajat C.
Kolam budidaya gurame terdiri dari kolam penyimpanan induk, pemijahan, pendederan, pembesaran, dan pemberokan. Kolam pembesaran berfungsi membesarkan benih. Adakalanya diperlukan juga beberapa kolam jaring berukuran 1,25-1,5 cm. Jumlah bibit yang ditebar sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi.

Kolam pemberokan adalah tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan. Kolam ini berukuran 10 x 10 m. Lebar pematang bagian atas 0,5 m, dan bagian bawah 1 m dengan ketinggian 1 m.
Makanan pokok ikan gurame berupa pelet. Namun, di daerah yang sulit memperoleh pelet dapat menggunakan alternatif lain, berupa daun-daunan, seperti: pepaya, keladi, ketela pohon, genjer, kimpul, kangkung, ubi jalar, ketimun, labu dan dadap.

Pemupukan sebaiknya dilakukan setiap kali pemeliharaan, dan pada saat kolam dikeringkan, dengan tujuan untuk meningkatkan makanan alami. Caranya, pertama-tama diberi pupuk kandang 7,5 kg untuk tiap 100 m2 kolam. Air disisakan sedikit demi sedikit sampai ketinggian 10 cm, dan dibiarkan selama 3 hari. Kemudian dilanjutkan pupuk buatan (kimia), seperti TSP atau Urea, 500 gram setiap 100 m2 kolam. Pupuk ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam.

Panen gurame tergantung permintaan konsumen. Umumnya, setelah gurame berumur 2-3 tahun. Umur 2 tahun, ukuran panjangnya mencapai 25 cm, dan berat 0,3 kg/ekor, umur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan beratnya 0,7 kg/ekor. Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 1.5 kg/ekor.

Monday, June 13, 2011

Jenis Kolam Ikan Gurami

Ikan Gurami merupakan salah satu ikan yang dapat hidup dalam berbagai media. selama waktu pembesaran hampir 8 sampai dengan 9 bulan penggantian air cukup sekali . Semakin lama semakin bagus, karena banyak plankton sebagai makanan gurami  selain pelet dan daun.

Ada 3 jenis kolam gurami :
1. Kolam permanent
yaitu kolam yang dibuat dari semen.
tips pembuatannya  adalah sebagai berikut ini :
- Buatlah kolam dari semen
- unutk menghilangakn bau semen serta mempercepat pertumbuhan lumut maka gosok gosoklah dinding kolam dengan daun papaya.
- Rendamlah kolam dengan air dan biarkan minimal 2 minggu
- Tebarkanlah garam sekitar 2kg ke kolam dimaksudkan agar kolam bebas dari penyakit.
- Buang airnya, ganti dengan yang baru, diamkan selama 3 hari
- Bibit ikan bisa segera ditebar dengan aturan per 1 meter perseginnya hanya boleh ditebar maxsimum 20 ekor gurami dikolam pembesaran.

Ilustrasi gambar sebagai berikut ini:

2. Kolam non  permanent
tips pembuatannya  adalah sebagai berikut ini :
-Buat kolam ditanah langsung sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
-Aduklah dasar kolam
-Berikan gamping dolomite dengan cara ditabur. Untuk membunuh organisme atau penyakit.
-aliri kolam dengan air. Diamkan selama 3 hari
- Benih segera bisa ditabur.

3. Kolam Terpal
bagi  petani yang  pada lahan  airnya sulit kolam terpal ini cocok untuk digunakan. Bisa menggunakan air hujan.
tips pembuatannya buatlah kolam dengan menggunakan terpal. Bisa dihalaman rumah, bisa di sawah. Intruksi selanjutnya seperti pada kolam permanent. Kabupaten Tulungagung sebagai sentra gurami kebanyakan menggunakan system terpal karena airnya yang susah. Bisa dipakai untuk 3 kali panen atau selama 3 tahun.









Monday, June 6, 2011

Tips Pembibitan - Budidaya Ikan Mas

1)Pemilihan Bibit dan Induk
Usaha pembenihan ikan mas dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu
secara tradisional, semi intensif dan secara intensif. Dengan semakin
meningkatnya teknologi budidaya ikan, khususnya teknologi pembenihan
maka telah dilaksanakan penggunaan induk-induk yang berkualitas baik.
Keberhasilan usaha pembenihan tidak lagi banyak bergantung pada kondisi
alam namun manusia telah banyak menemukan kemajuan diantaranya
pemijahan dengan hipofisisasi, peningkatan derajat pembuahan telur dengan
teknik pembunuhan buatan, penetasan telur secara terkontrol, pengendalian
kuantitas dan kualitas air, teknik kultur makanan alami dan pemurnian
kualitas induk ikan. Untuk peningkatan produksi benih perlu dilakukan
penyeleksian terhadap induk ikan mas.
Adapun ciri-ciri induk jantan dan induk betina unggul yang sudah matang
untuk dipijah adalah sebagai berikut:
a. Betina: umur antara 1,5-2 tahun dengan berat berkisar 2 kg/ekor; Jantan:
umur minimum 8 bulan dengan berat berkisar 0,5 kg/ekor.
b. Bentuk tubuh secar akeseluruhan mulai dari mulut sampai ujung sirip ekor
mulus, sehat, sirip tidak cacat.
c. Tutup insan normal tidak tebal dan bila dibuka tidak terdapat bercak putih;
panjang kepala minimal 1/3 dari panjang badan; lensa mata tampak
jernih.
d. Sisik tersusun rapih, cerah tidak kusam.
e. Pangkal ekor kuat dan normal dengan panjang panmgkal ekor harus lebih
panjang dibandingkan lebar/tebal ekor.
Sedangkan ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah
sebagai berikut:
a) Betina
- Badan bagian perut besar, buncit dan lembek.
- Gerakan lambat, pada malam hari biasanya loncat-loncat.
- Jika perut distriping mengeluarkan cairan berwarna kuning.
b) Jantan
- Badan tampak langsing.
- Gerakan lincah dan gesit.
- Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.
2) Sistim Pembenihan/Pemijahan
Saat ini dikenal dua macam sistim pemijahan pada budidaya ikan mas, yaitu:
a. Sistim pemijahan tradisional
Dikenal beberapa cara melakukan pemijahan secara tradisional, yaitu:
- Cara sunda: (1) luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar
kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari,
induk dimasukan pada sore hari; (2) disediakan injuk untuk menepelkan
telur; (3) setelah proses pemijahan selesai, ijuk dipindah ke kolam
penetasan.
- Cara cimindi: (1) luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar
kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari,
induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam
penetasan; (2) disediakan injuk untuk menepelkan telur, ijuk dijepit
bambu dan diletakkan dipojok kolam dan dibatasi pematang antara dari
tanah; (3) setelah proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke
kolam lain; (4) tujuh hari setelah pemijahan ijuk ini dibuka kemudian
sekitar 2-3 minggu setelah itu dapat dipanen benih-benih ikan.
- Cara rancapaku: (1) luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar
kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari,
induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam
penetasan, batas pematang antara terbuat dari batu; (2) disediakan
rumput kering untuk menepelkan telur, rumput disebar merata di
seluruh permukaan air kolam dan dibatasi pematang antara dari tanah;
(3) setelah proses pemijahan selesai induk tetap di kolam pemijahan.;
(4) setelah benih ikan kuat maka akan berpindah tempat melalui sela
bebatuan, setelah 3 minggu maka benih dapat dipanen.
- Cara sumatera: (1) luas kolam pemijahan 5 meter persegi, dasar kolam
sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk
dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam
penetasan; (2) disediakan injuk untuk menepelkan telur, ijuk ditebar di
permukaan air; (3) setelah proses pemijahan selesai induk dipindahkan
ke kolam lain; (4) setelah benih berumur 5 hari lalu pindahkan ke kolam
pendederan.
- Cara dubish: (1) luas kolam pemijahan 25-50 meter persegi, dibuat parit
keliling dengan lebar 60 cm dalam 35 cm, kolam dikeringkan lalu diisi
air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan
merupakan kolam penetasan; (2) sebagai media penempel telur
digunakan tanaman hidup seperti Cynodon dactylon setinggi 40 cm; (3)
setelah proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain; (4)
setelah benih berumur 5 hari lalu pindahkan ke kolam pendederan.
- Cara hofer: (1) sama seperti cara dubish hanya tidak ada parit dan
tanaman Cynodon dactylon dipasang di depan pintu pemasukan air.
b. Sistim kawin suntik
Pada sisitim ini induk baik jantan maupun betina yang matang bertelur
dirangsang untuk memijah setelah penyuntikan ekstrak kelenjar hyphofise
ke dalam tubuh ikan. Kelenjar hyphofise diperoleh dari kepala ikan donor
(berada dilekukan tulang tengkorak di bawah otak besar). Setelah
suntikan dilakukan dua kali, dalam tempo 6 jam induk akan terangsang

Tips Pembuatan Kolam Budidaya Ikan Mas

Lokasi kolam dicari yang dekat dengan sumber air dan bebas banjir. Kolam
dibangun di lahan yang landai dengan kemiringan 2–5% sehingga
memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
a. Kolam pemeliharaan induk
Luas kolam tergantung jumlah induk dan intensitas pengelolaannya.
Sebagai contoh untuk 100 kg induk memerlukan kolam seluas 500 meter
persegi bila hanya mengandalkan pakan alami dan dedak. Sedangkan bila
diberi pakan pelet, maka untuk 100 kg induk memerlukan luas 150-200
meter persegi saja. Bentuk kolam sebaiknya persegi panjang dengan
dinding bisa ditembok atau kolam tanah dengan dilapisi anyaman bambu
bagian dalamnya. Pintu pemasukan air bisa dengan paralon dan dipasang
sarinya, sedangkan untuk pengeluaran air sebaiknya berbentuk monik.
b. Kolam pemijahan
Tempat pemijahan dapat berupa kolam tanah atau bak tembok.
Ukuran/luas kolam pemijahan tergantung jumlah induk yang dipijahkan
dengan bentuk kolam empat persegi panjang. Sebagai patokan bahwa
untuk 1 ekor induk dengan berat 3 kg memerlukan luas kolam sekitar 18
m2 dengan 18 buah ijuk/kakaban. Dasar kolam dibuat miring kearah
pembuangan, untuk menjamin agar dasar kolam dapat dikeringkan. Pintu
pemasukan bisa dengan pralon dan pengeluarannya bisa juga memakai
pralon (kalau ukuran kolam kecil) atau pintu monik. Bentuk kolam
penetasan pada dasarnya sama dengan kolam pemijahan dan seringkali
juga untuk penetasan menggunakan kolam pemijahan. Pada kolam
penetasan diusahakan agar air yang masuk dapat menyebar ke daerah
yang ada telurnya.
c. Kolam pendederan
Bentuk kolam pendederan yang baik adalah segi empat. Untuk kegiatan
pendederan ini biasanya ada beberapa kolam yaitu pendederan pertama
dengan luas 25-500 m2 dan pendederan lanjutan 500-1000 m2 per petak.
Pemasukan air bisa dengan pralon dan pengeluaran/ pembuangan
dengan pintu berbentuk monik. Dasar kolam dibuatkan kemalir (saluran
dasar) dan di dekat pintu pengeluaran dibuat kubangan. Fungsi kemalir
adalah tempat berkumpulnya benih saat panen dan kubangan untuk
memudahkan penangkapan benih. dasar kolam dibuat miring ke arah
pembuangan. Petak tambahan air yang mempunyai kekeruhan tinggi (air
sungai) maka perlu dibuat bak pengendapan dan bak penyaringan.

Ragam Jenis - Ikan Mas

Iikan mas mempunyai banyak ras atau stain. Perbedaan sifat dan ciri
dari ras disebabkan oleh adanya interaksi antara genotipe dan lingkungan
kolam, musim dan cara pemeliharaan yang terlihat dari penampilan bentuk fisik,
bentuk tubuh dan warnanya. Adapun ciri-ciri dari beberapa strain ikan mas
adalah sebagai berikut:
1) Ikan mas punten: sisik berwarna hijau gelap; potongan badan paling pendek;
bagian punggung tinggi melebar; mata agak menonjol; gerakannya gesit;
perbandingan antara panjang badan dan tinggi badan antara 2,3:1.
2) Ikan mas majalaya: sisik berwarna hijau keabu-abuan dengan tepi sisik lebih
gelap; punggung tinggi; badannya relatif pendek; gerakannya lamban, bila
diberi makanan suka berenang di permukaan air; perbandingan panjang
badan dengan tinggi badan antara 3,2:1.
3) Ikan mas si nyonya: sisik berwarna kuning muda; badan relatif panjang; mata
pada ikan muda tidak menonjol, sedangkan ikan dewasa bermata sipit;
gerakannya lamban, lebih suka berada di permukaan air; perbandingan
panjang badan dengan tinggi badan antara 3,6:1.
4) Ikan mas taiwan: sisik berwarna hijau kekuning-kuningan; badan relatif
panjang; penampang punggung membulat; mata agak menonjol; gerakan
lebih gesit dan aktif; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan
antara 3,5:1.
5) Ikan mas koi: bentuk badan bulat panjang dan bersisisk penuh; warna sisik
bermacam-macam seperti putih, kuning, merah menyala, atau kombinasi dari
warna-warna tersebut. Beberapa ras koi adalah long tail Indonesian carp,
long tail platinm nishikigoi, platinum nishikigoi, long tail shusui nishikigoi,
shusi nishikigoi, kohaku hishikigoi, lonh tail hishikigoi, taishusanshoku
nshikigoi dan long tail taishusanshoku nishikigoi.
Dari sekian banyak strain ikan mas, di Jawa Barat ikan mas punten kurang
berkembang karena diduga orang Jawa Barat lebih menyukai ikan mas yang
berbadan relatif panjang. Ikan mas majalaya termasuk jenis unggul yang
banyak dibudidayakan.

Peluang Usaha Ikan Mas

Ikan Mas adalah ikan yang termasuk ikan perairan tawar yang biasanya habitatnya adalah perairan air tawar dengan kedalaman yang sedang. Dan lokasi yang disenangi adalah aliran air yang tidak terlalu deras seperti danau atau lokasi di pinggir sungai. Sebagai ikan yang memiliki nilau ekonomis tinggi, ikan mas sekarang lebih banyak dipijahkan atau di budidayakan secara massal di kolam, keramba, dan lain – lain. Dengan suhu terbaik yakni 25 – 30 C ikan ini dapat dibudidayakan di lokasi dengan ketinggian 200 – 800 M dpl. Suhu yang baik dan optimal tentu saja akan berpengaruh terhadap perkembangan ikan tersebut.
Adapun sentra produksi ikan mas adalah: Ciamis, Sukabumi, Tasikmalaya, Bogor, Garut, Bandung, Cianjur, Purwakarta
Untuk penjualan ikan mas anda bisa menjualnya kepada masyarakat langsung atau kepada bandar ikan mas. Bisa juga dengan menawarkan kepada rumah makan, misalnya ke rumah makan ikan bakar. Di Daerah banyak sekali rumah makan ikan bakar.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger