English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sunday, June 26, 2011

Ragam Janis - Ikan Gurami

Jenis ikan gurami yang dibudidayakan sebagai ikan konsumsi adalah:
-          Ikan gurami angsa, memiliki  panjang  tubuh sampai dengan 65 cm dan berat tubuh bisa mencapai 6 – 12 kg per ekor. Warna tubuh abu – abu dengan sisik relatif lebar. Di daerah sunda biasa dikenal sebagai gurami soang atau gurami galunggung.
-          Gurami Jepang atau nama lainnya adalah gurami jepun,  panjang tubuh lebih pendek dibandingkan gurami angsa. Memiliki warna tubuh abu – abu kemerahan terutama ada ujung sirip – siripnya. Memiliki bentuk sisik kecil dan berat mencapai 3.5 kg dan panjang maksimal 45 cm.
-          Gurami Bluesafir, memiliki ciri fisik hampir sama dengan gurami yang lain namun memilii warna merah muda cerah. Berat maksimum mencapai 2 kg per ekor. Produktivitas telur mencapai 5000 – 7000 butir.
-          Gurami Paris, warnanya merah muda cerah tetapi kepalanya berwarna putih dan terdapat bintik – bintik hitam diseluruh tubuh. Berat maksimum mencapai 1,5 kg, dengan produktivitas telur 5000 – 6000 butir
-          Gurami perselen, memiliki warna merahmuda cerah dengan ukuran kepala relatif kecil. Kelebihannya adalah dalam menghasilkan telur jumlahnya bisa mencapai 10.000 butir setiap kali pemijahan. Gurami jenis ini adalah yang paling sering dicari sebagai benih unggul. Berat induknya mencapai 1, – 2 kg.
-          Gurami Bastar, tubuh jenis gurami ini agak kehitaman tetapi warna kepalanya putih. Bentuk sisik nya agak lebar, laju pertumbuhannya termasuk cepat namun jumlah telur yang dihasilkan tidak terlalu banyak hanya 2000 – 3000 butir setiap kali pemijahan.
-          Gurmi kapas, memiliki warna putih keperakan mirip kapas dengan bentuk sisik yang cukup besar. Benih gurai jenis ini dapat  tumbuh dengan  cepat dan dapat mencapai 1 kg dalam waktu sekitar 13 bulan semenjak menetas. Priduktifitas telurnya bisa mencapai 3000 butir setiap kali pemijahan.
-          Gurami batu, memiliki warna hitam dengan sisik yang kasar. Pertumbuhannya cenderung lambat dibandingkan jenis yang lain. Beratnya hanya mencapai 0,5 kg dalam waktu 13 bulan semenjak menetas.

Thursday, June 23, 2011

Budidaya Ikan Gurame

Ikan Gurame memiliki banyak penggemar fanatik, sehingga cocok dikembangkan untuk menambang keuntungan.
Ikan gurame adalah ikan air tawar yang banyak digemari konsumen. Dagingnya empuk, rasanya enak dan gurih. Dan, harganya pun lebih mahal kalau dibandingkan jenis ikan air tawar lainnya.

Selama ini masyarakat mengenal beberapa jenis gurame, antara lain: Angsa, Jepun, Blausafir, Paris, Bastar dan Porselen. Gurame Porselen lebih unggul dalam hal menghasilkan telur. Jika induk Bastar hanya mampu menghasilkan 2.000-3.000 butir telur, Porselen memproduksi 10.000 butir. Karena itu Gurame Porselen disebut top of the pop.

Kolam yang baik untuk gurame berasal dari jenis tanah liat/lempung, tidak berporos dan cukup mengandung humus. Jenis tanah seperti ini dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor. Kemiringan tanah berkisar 3-5% untuk memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
Ikan gurame dapat tumbuh normal di daerah pada ketinggian 50-400 m dpl. Kualitas air pemeliharaan harus bersih, dasar kolamnya tidak berlumpur dan tidak terlalu keruh. Kedalaman kolam 70-100 cm. Pengairan yang baik akan mempengaruhi pertumbuhan ikan.

Pembesaran gurame dapat dilakukan secara polikultur dan monokultur. Polikultur adalah cara pemeliharan gurame secara bersama-sama dengan ikan jenis lain, seperti tawes, mas, nilam, atau mujair. Cara ini lebih menguntungkan, mengingat pertumbuhan gurame lambat.
Sedangkan monokultur, pemeliharaan khusus untuk gurame. Bibit yang ditebar minimal berumur 2 bulan. Debit air kolam yang baik 3 liter/detik, sedangkan polikultur idealnya 6-12 liter/detik. Dengan keasaman air (pH) 6,5-8, dan suhu berkisar 24-28 derajat C.
Kolam budidaya gurame terdiri dari kolam penyimpanan induk, pemijahan, pendederan, pembesaran, dan pemberokan. Kolam pembesaran berfungsi membesarkan benih. Adakalanya diperlukan juga beberapa kolam jaring berukuran 1,25-1,5 cm. Jumlah bibit yang ditebar sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi.

Kolam pemberokan adalah tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan. Kolam ini berukuran 10 x 10 m. Lebar pematang bagian atas 0,5 m, dan bagian bawah 1 m dengan ketinggian 1 m.
Makanan pokok ikan gurame berupa pelet. Namun, di daerah yang sulit memperoleh pelet dapat menggunakan alternatif lain, berupa daun-daunan, seperti: pepaya, keladi, ketela pohon, genjer, kimpul, kangkung, ubi jalar, ketimun, labu dan dadap.

Pemupukan sebaiknya dilakukan setiap kali pemeliharaan, dan pada saat kolam dikeringkan, dengan tujuan untuk meningkatkan makanan alami. Caranya, pertama-tama diberi pupuk kandang 7,5 kg untuk tiap 100 m2 kolam. Air disisakan sedikit demi sedikit sampai ketinggian 10 cm, dan dibiarkan selama 3 hari. Kemudian dilanjutkan pupuk buatan (kimia), seperti TSP atau Urea, 500 gram setiap 100 m2 kolam. Pupuk ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam.

Panen gurame tergantung permintaan konsumen. Umumnya, setelah gurame berumur 2-3 tahun. Umur 2 tahun, ukuran panjangnya mencapai 25 cm, dan berat 0,3 kg/ekor, umur 3 tahun panjangnya sekitar 35 cm dan beratnya 0,7 kg/ekor. Untuk ikan berumur 4 tahun panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 1.5 kg/ekor.

Monday, June 13, 2011

Jenis Kolam Ikan Gurami

Ikan Gurami merupakan salah satu ikan yang dapat hidup dalam berbagai media. selama waktu pembesaran hampir 8 sampai dengan 9 bulan penggantian air cukup sekali . Semakin lama semakin bagus, karena banyak plankton sebagai makanan gurami  selain pelet dan daun.

Ada 3 jenis kolam gurami :
1. Kolam permanent
yaitu kolam yang dibuat dari semen.
tips pembuatannya  adalah sebagai berikut ini :
- Buatlah kolam dari semen
- unutk menghilangakn bau semen serta mempercepat pertumbuhan lumut maka gosok gosoklah dinding kolam dengan daun papaya.
- Rendamlah kolam dengan air dan biarkan minimal 2 minggu
- Tebarkanlah garam sekitar 2kg ke kolam dimaksudkan agar kolam bebas dari penyakit.
- Buang airnya, ganti dengan yang baru, diamkan selama 3 hari
- Bibit ikan bisa segera ditebar dengan aturan per 1 meter perseginnya hanya boleh ditebar maxsimum 20 ekor gurami dikolam pembesaran.

Ilustrasi gambar sebagai berikut ini:

2. Kolam non  permanent
tips pembuatannya  adalah sebagai berikut ini :
-Buat kolam ditanah langsung sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
-Aduklah dasar kolam
-Berikan gamping dolomite dengan cara ditabur. Untuk membunuh organisme atau penyakit.
-aliri kolam dengan air. Diamkan selama 3 hari
- Benih segera bisa ditabur.

3. Kolam Terpal
bagi  petani yang  pada lahan  airnya sulit kolam terpal ini cocok untuk digunakan. Bisa menggunakan air hujan.
tips pembuatannya buatlah kolam dengan menggunakan terpal. Bisa dihalaman rumah, bisa di sawah. Intruksi selanjutnya seperti pada kolam permanent. Kabupaten Tulungagung sebagai sentra gurami kebanyakan menggunakan system terpal karena airnya yang susah. Bisa dipakai untuk 3 kali panen atau selama 3 tahun.









Monday, June 6, 2011

Tips Pembibitan - Budidaya Ikan Mas

1)Pemilihan Bibit dan Induk
Usaha pembenihan ikan mas dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu
secara tradisional, semi intensif dan secara intensif. Dengan semakin
meningkatnya teknologi budidaya ikan, khususnya teknologi pembenihan
maka telah dilaksanakan penggunaan induk-induk yang berkualitas baik.
Keberhasilan usaha pembenihan tidak lagi banyak bergantung pada kondisi
alam namun manusia telah banyak menemukan kemajuan diantaranya
pemijahan dengan hipofisisasi, peningkatan derajat pembuahan telur dengan
teknik pembunuhan buatan, penetasan telur secara terkontrol, pengendalian
kuantitas dan kualitas air, teknik kultur makanan alami dan pemurnian
kualitas induk ikan. Untuk peningkatan produksi benih perlu dilakukan
penyeleksian terhadap induk ikan mas.
Adapun ciri-ciri induk jantan dan induk betina unggul yang sudah matang
untuk dipijah adalah sebagai berikut:
a. Betina: umur antara 1,5-2 tahun dengan berat berkisar 2 kg/ekor; Jantan:
umur minimum 8 bulan dengan berat berkisar 0,5 kg/ekor.
b. Bentuk tubuh secar akeseluruhan mulai dari mulut sampai ujung sirip ekor
mulus, sehat, sirip tidak cacat.
c. Tutup insan normal tidak tebal dan bila dibuka tidak terdapat bercak putih;
panjang kepala minimal 1/3 dari panjang badan; lensa mata tampak
jernih.
d. Sisik tersusun rapih, cerah tidak kusam.
e. Pangkal ekor kuat dan normal dengan panjang panmgkal ekor harus lebih
panjang dibandingkan lebar/tebal ekor.
Sedangkan ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah
sebagai berikut:
a) Betina
- Badan bagian perut besar, buncit dan lembek.
- Gerakan lambat, pada malam hari biasanya loncat-loncat.
- Jika perut distriping mengeluarkan cairan berwarna kuning.
b) Jantan
- Badan tampak langsing.
- Gerakan lincah dan gesit.
- Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.
2) Sistim Pembenihan/Pemijahan
Saat ini dikenal dua macam sistim pemijahan pada budidaya ikan mas, yaitu:
a. Sistim pemijahan tradisional
Dikenal beberapa cara melakukan pemijahan secara tradisional, yaitu:
- Cara sunda: (1) luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar
kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari,
induk dimasukan pada sore hari; (2) disediakan injuk untuk menepelkan
telur; (3) setelah proses pemijahan selesai, ijuk dipindah ke kolam
penetasan.
- Cara cimindi: (1) luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar
kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari,
induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam
penetasan; (2) disediakan injuk untuk menepelkan telur, ijuk dijepit
bambu dan diletakkan dipojok kolam dan dibatasi pematang antara dari
tanah; (3) setelah proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke
kolam lain; (4) tujuh hari setelah pemijahan ijuk ini dibuka kemudian
sekitar 2-3 minggu setelah itu dapat dipanen benih-benih ikan.
- Cara rancapaku: (1) luas kolam pemijahan 25-30 meter persegi, dasar
kolam sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari,
induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam
penetasan, batas pematang antara terbuat dari batu; (2) disediakan
rumput kering untuk menepelkan telur, rumput disebar merata di
seluruh permukaan air kolam dan dibatasi pematang antara dari tanah;
(3) setelah proses pemijahan selesai induk tetap di kolam pemijahan.;
(4) setelah benih ikan kuat maka akan berpindah tempat melalui sela
bebatuan, setelah 3 minggu maka benih dapat dipanen.
- Cara sumatera: (1) luas kolam pemijahan 5 meter persegi, dasar kolam
sedikit berlumpur, kolam dikeringkan lalu diisi air pada pagi hari, induk
dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan merupakan kolam
penetasan; (2) disediakan injuk untuk menepelkan telur, ijuk ditebar di
permukaan air; (3) setelah proses pemijahan selesai induk dipindahkan
ke kolam lain; (4) setelah benih berumur 5 hari lalu pindahkan ke kolam
pendederan.
- Cara dubish: (1) luas kolam pemijahan 25-50 meter persegi, dibuat parit
keliling dengan lebar 60 cm dalam 35 cm, kolam dikeringkan lalu diisi
air pada pagi hari, induk dimasukan pada sore hari; kolam pemijahan
merupakan kolam penetasan; (2) sebagai media penempel telur
digunakan tanaman hidup seperti Cynodon dactylon setinggi 40 cm; (3)
setelah proses pemijahan selesai induk dipindahkan ke kolam lain; (4)
setelah benih berumur 5 hari lalu pindahkan ke kolam pendederan.
- Cara hofer: (1) sama seperti cara dubish hanya tidak ada parit dan
tanaman Cynodon dactylon dipasang di depan pintu pemasukan air.
b. Sistim kawin suntik
Pada sisitim ini induk baik jantan maupun betina yang matang bertelur
dirangsang untuk memijah setelah penyuntikan ekstrak kelenjar hyphofise
ke dalam tubuh ikan. Kelenjar hyphofise diperoleh dari kepala ikan donor
(berada dilekukan tulang tengkorak di bawah otak besar). Setelah
suntikan dilakukan dua kali, dalam tempo 6 jam induk akan terangsang

Tips Pembuatan Kolam Budidaya Ikan Mas

Lokasi kolam dicari yang dekat dengan sumber air dan bebas banjir. Kolam
dibangun di lahan yang landai dengan kemiringan 2–5% sehingga
memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
a. Kolam pemeliharaan induk
Luas kolam tergantung jumlah induk dan intensitas pengelolaannya.
Sebagai contoh untuk 100 kg induk memerlukan kolam seluas 500 meter
persegi bila hanya mengandalkan pakan alami dan dedak. Sedangkan bila
diberi pakan pelet, maka untuk 100 kg induk memerlukan luas 150-200
meter persegi saja. Bentuk kolam sebaiknya persegi panjang dengan
dinding bisa ditembok atau kolam tanah dengan dilapisi anyaman bambu
bagian dalamnya. Pintu pemasukan air bisa dengan paralon dan dipasang
sarinya, sedangkan untuk pengeluaran air sebaiknya berbentuk monik.
b. Kolam pemijahan
Tempat pemijahan dapat berupa kolam tanah atau bak tembok.
Ukuran/luas kolam pemijahan tergantung jumlah induk yang dipijahkan
dengan bentuk kolam empat persegi panjang. Sebagai patokan bahwa
untuk 1 ekor induk dengan berat 3 kg memerlukan luas kolam sekitar 18
m2 dengan 18 buah ijuk/kakaban. Dasar kolam dibuat miring kearah
pembuangan, untuk menjamin agar dasar kolam dapat dikeringkan. Pintu
pemasukan bisa dengan pralon dan pengeluarannya bisa juga memakai
pralon (kalau ukuran kolam kecil) atau pintu monik. Bentuk kolam
penetasan pada dasarnya sama dengan kolam pemijahan dan seringkali
juga untuk penetasan menggunakan kolam pemijahan. Pada kolam
penetasan diusahakan agar air yang masuk dapat menyebar ke daerah
yang ada telurnya.
c. Kolam pendederan
Bentuk kolam pendederan yang baik adalah segi empat. Untuk kegiatan
pendederan ini biasanya ada beberapa kolam yaitu pendederan pertama
dengan luas 25-500 m2 dan pendederan lanjutan 500-1000 m2 per petak.
Pemasukan air bisa dengan pralon dan pengeluaran/ pembuangan
dengan pintu berbentuk monik. Dasar kolam dibuatkan kemalir (saluran
dasar) dan di dekat pintu pengeluaran dibuat kubangan. Fungsi kemalir
adalah tempat berkumpulnya benih saat panen dan kubangan untuk
memudahkan penangkapan benih. dasar kolam dibuat miring ke arah
pembuangan. Petak tambahan air yang mempunyai kekeruhan tinggi (air
sungai) maka perlu dibuat bak pengendapan dan bak penyaringan.

Ragam Jenis - Ikan Mas

Iikan mas mempunyai banyak ras atau stain. Perbedaan sifat dan ciri
dari ras disebabkan oleh adanya interaksi antara genotipe dan lingkungan
kolam, musim dan cara pemeliharaan yang terlihat dari penampilan bentuk fisik,
bentuk tubuh dan warnanya. Adapun ciri-ciri dari beberapa strain ikan mas
adalah sebagai berikut:
1) Ikan mas punten: sisik berwarna hijau gelap; potongan badan paling pendek;
bagian punggung tinggi melebar; mata agak menonjol; gerakannya gesit;
perbandingan antara panjang badan dan tinggi badan antara 2,3:1.
2) Ikan mas majalaya: sisik berwarna hijau keabu-abuan dengan tepi sisik lebih
gelap; punggung tinggi; badannya relatif pendek; gerakannya lamban, bila
diberi makanan suka berenang di permukaan air; perbandingan panjang
badan dengan tinggi badan antara 3,2:1.
3) Ikan mas si nyonya: sisik berwarna kuning muda; badan relatif panjang; mata
pada ikan muda tidak menonjol, sedangkan ikan dewasa bermata sipit;
gerakannya lamban, lebih suka berada di permukaan air; perbandingan
panjang badan dengan tinggi badan antara 3,6:1.
4) Ikan mas taiwan: sisik berwarna hijau kekuning-kuningan; badan relatif
panjang; penampang punggung membulat; mata agak menonjol; gerakan
lebih gesit dan aktif; perbandingan panjang badan dengan tinggi badan
antara 3,5:1.
5) Ikan mas koi: bentuk badan bulat panjang dan bersisisk penuh; warna sisik
bermacam-macam seperti putih, kuning, merah menyala, atau kombinasi dari
warna-warna tersebut. Beberapa ras koi adalah long tail Indonesian carp,
long tail platinm nishikigoi, platinum nishikigoi, long tail shusui nishikigoi,
shusi nishikigoi, kohaku hishikigoi, lonh tail hishikigoi, taishusanshoku
nshikigoi dan long tail taishusanshoku nishikigoi.
Dari sekian banyak strain ikan mas, di Jawa Barat ikan mas punten kurang
berkembang karena diduga orang Jawa Barat lebih menyukai ikan mas yang
berbadan relatif panjang. Ikan mas majalaya termasuk jenis unggul yang
banyak dibudidayakan.

Peluang Usaha Ikan Mas

Ikan Mas adalah ikan yang termasuk ikan perairan tawar yang biasanya habitatnya adalah perairan air tawar dengan kedalaman yang sedang. Dan lokasi yang disenangi adalah aliran air yang tidak terlalu deras seperti danau atau lokasi di pinggir sungai. Sebagai ikan yang memiliki nilau ekonomis tinggi, ikan mas sekarang lebih banyak dipijahkan atau di budidayakan secara massal di kolam, keramba, dan lain – lain. Dengan suhu terbaik yakni 25 – 30 C ikan ini dapat dibudidayakan di lokasi dengan ketinggian 200 – 800 M dpl. Suhu yang baik dan optimal tentu saja akan berpengaruh terhadap perkembangan ikan tersebut.
Adapun sentra produksi ikan mas adalah: Ciamis, Sukabumi, Tasikmalaya, Bogor, Garut, Bandung, Cianjur, Purwakarta
Untuk penjualan ikan mas anda bisa menjualnya kepada masyarakat langsung atau kepada bandar ikan mas. Bisa juga dengan menawarkan kepada rumah makan, misalnya ke rumah makan ikan bakar. Di Daerah banyak sekali rumah makan ikan bakar.

Masa Panen Ikan Bawal Cepat

Masa Panen Ikan Bawal

Para pembudidaya ikan bawal juga tak perlu menunggu lama untuk menikmati keuntungan. Pasalnya, waktu yang dibutuhkan untuk membudidayakan ikan bawal, jauh lebih cepat ketimbang ikan mas. Hanya butuh 45-60 hari saja untuk mencapai panen, ujar Nurdin. Padahal dalam membudidayakan ikan mas, sedikitnya diperlukan waktu antara 3-4 bulan untuk mencapai ukuran panen.
Rentang waktu panen pun sebenarnya masih bisa diperpendek, asalkan para pembudidaya mau menggunakan benih dengan ukuran sedikit lebih besar. Biasanya benih yang digunakan ukuran 1 jari (1 inci), tetapi saya mencoba untuk menggunakan benih yang ukuran 2 jari . Hasilnya 1 bulan sudah bisa dipanen..
Cepatnya masa panen ikan bawal ini juga diungkapkan oleh Asep. Menurutnya, ikan bawal biasanya hanya membutuhkan waktu maksimal 2 bulan untuk mencapai ukuran panen. Keuntungannya, perputaran uang menjadi lebih cepat. Dia juga menambahkan, risiko membudidayakan ikan bawal jauh lebih kecil daripada membudidayakan ikan mas. Hampir tak ada penyakit mematikan yang menyerang ikan bawal,imbuh Asep. Bandingkan dengan ikan mas, yang setiap saat tak lepas dari intaian penyakit Koi Harpes Virus (KHV), yang hanya dalam sekejap dapat memusnahkan seluruh ikan mas dalam keramba. (Galeriukm).

Peluang Usaha Ikan Bawal

ikan-bawalIkan bawal merupakan ikan import dari Brasil. Nama latinnya collossoma macropomum Ikan ini sangat mirip penampilannya dengan ikan piranha. Dengan badan yang pipih dan bulat dan warna kulit keperak – perakan, memiliki lubang hidung yang besar, dan warna ujung sirip berwarna merah atau kuning. Kadang mungkin anda bisa tertipu oleh penampilannya. Seperti kerabatnya ikan piranha ikan ini termasuk ikan carnivora yakni pemakan daging. Di habitat aslinya di sungai amazon sana ikan ini bergerombol dalam jumlah yang kecil dan mencari mangsa ikan kecil, katak, siput atau udang. Dengan gigi – giginya yang tajam, ikan ini merupakan predator sejati.
Ikan bawal sebenarnya masih cukup baru diperkenalkan di industri perikanan tanah air, namun karena hasil penyebarannya mendapat respon dari para petani ikan. Jumlahnya konsumsi ikan bawal semakin hari semakin meningkat. Ikan bawal memiliki rasa daging yang gurih dan enak, meski cukup banyak duri pada dagingnya. Sebagai ikan konsumsi ikan ini sekarang menjadi alternative baru.
ikan bawal tawar
Asep Guntara, Tecnical Service PT Suri Tani Pemuka (STP) menjelaskan, dalam membudidayakan ikan bawal, para pembudidaya hanya cukup memberikan pakan dengan kandungan protein sekitar 25%. Kandungan protein tersebut jauh lebih rendah apabila dibandingkan dengan kandungan protein yang harus diberikan pada pakan ikan mas, yang bisa mencapai kisaran 27%. Jika diberi pakan yang kandungan proteinnya lebih tinggi tidak akan berpengaruh banyak terhadap pertumbuhan Ikan bawal, imbuh Asep. Alhasil, harga pakan bawal pun menjadi jauh lebih murah dan lebih terjangkau bagi para pembudidaya.
Selain itu ada beberapa keunggulan dan keistimewaaan Budi Daya Ikan Bawal antara lain Pertumbuhannya cepat, Nafsu makan besar dan termasuk ikan Omnivora serta Tahan terhadap kondisi lingkungan yang kurang baik.

Saturday, June 4, 2011

Tips Memilih Koi - Showa

Kumpulan Tips Memilih Koi Showa

Berdasarkan pendapat Dr. Arthur Lembke ada beberapa kriteria yang bisa diterapkan dalam memilih Koi jenis Showa ini. Berikut point-point tips tersebut:
1. Memiliki Semua Pola Kohaku yang baik. Koi Showa mengandung warna Merah dan Putih seperti Koi Kohaku, perhatikan Pola ini, baik dari Kualitas Hi (merah) maupu putihnya.
2. Kepala Terdiri atas 3 warna Merah,Putih dan Hitam dalam jumlah yang sama.
3. Pola Warna pada kepala yang paling baik adalah Pola Kohaku dan strip hitam berbentuk V Pada.
4. Pola Warna Hitam Pada showa akan terus berkembang, pilih yang memiliki waran meraqh dan putih yang baik.
5. Warna Merah ada Showa pada awalnya bisa berwarna Orange dan akan berkembang menjadi merah seiring pertumbuhan.
6. Pectoral Fin Idealnya hampir semua berwarna hitam kecuali untuk bagian terluar.
7. Sirip Tidak Boleh berwarna merah, Semua sirip berwarna putih atau sedikit hitam.
8. Persentase warna pada showa Klasik adalah 40% Merah, 40% itam dan 20 % Putih.Modern Showa memiliki persentase warna Merah,Hitam dan Putih yang sama.
9. Showa merupakan Koi yang paling sulit dipilih saat muda karena selalu mengalami perubahan saat tumbuh.

Tips Memilih Koi - Sanke

KumpulanTips Memilih Koi Sanke

1. Semua Syarat yang ada pada Koi Kohaku
2. Hitam Tidak pada Kepala tapi pada punggung Ikan Koi.
3. Hitam dimulai tepat dibelakang Kepala Koi.
4. Pola Hitam Seimbang dan lebih baik pada bagian warna putih dibandingkan diatas warna merah.Warna Hitam di atas wana merah bisa diakomodasi.
5. Bintik-bintik hitam lebih baik jika tidak lebih besar dari seperempat dan tidak boleh mengalihkan perhatian dari pola merah.
6. Prosentase warna pada Koi Sanke adalah merah 70%, Hitam 10% dan sisanya Putih.
7. Sirip Berwarna Putih. Boleh Ada Strip Hitam tetapi jangan terlalu banyak. Seiring dengan pertumbuhaan Koi sanke, strip bisa berkembang.

Tips membedakan Koi Sanke dan Koi Showa

Untuk membedakan dengan Showa yang sama-sama memiliki tiga warna merah,putih dan hitam, Koi jenis Sanke lebih cenderung memiliki corak hitam dalam persentase yang lebih sedikit. Dasar Sanke yang baik merupakan pola kohaku yang baik ditambah dengan pola warna hitam di atasnya. Komposisi warna pada sanke 70% warna merah, 10% warna hitam dan sisanya warna putih. Pola warna hitam harus legam dan tegas, tidak ada bayangan. Warna Hitam pada Koi Sanke terkadang bisa muncul dan bisa hilang dalam masa hidupnya. Warna hitam tidak akan muncul lagi setelah Koi Sanke mencapai usia tertentu dan sudah finish. Faktor air akan sangat berpengaruh dalam pembentukan pola warna hitam ini. Sehingga faktor air harus benar-benar diperhatikan. Ada istilah yang sering dipakai untuk mendeskripsikan Sumi pada sanke. Sumi(hitam) pada sanke yang berada di atas warna putih disebut Tsubo Sumi sedangkan Sumi yang muncul di atas warna merah disebut dengan Kasane Sumi.
Secara umum penilaian kualitas sanke adalah sama dengan Kohaku. Pada bagian kepala idealnya tidak terdapat warna hitam(sumi),dan memiliki pola warna mnerah di kepala seperti halnya kohaku yaitu berbentuk U besar dan tidak sampai turun ke bagian bawah wajahnya. Selain itu komposisi warna juga harus memiliki keseimbangan , Sanke tidak akan memiliki keindahan jika komposisi warna tidak seimbang. Misalnya merah di bagian depan semua, kemudian warna hitam di bagian belakang. Seimbang wana antara bagian samping kanan dan kiri, seimbang antara bagian depan dan belakang. Idealnya pola warna sanke adalah pola kohaku yang baik di beri spot hitam berimbang di beberapa bagian.
Warna hitam pada sanke biasanya akan berkembang di kemudian hari seiring dengan perkembangan Koi. Di saat usia muda terkadang ada bagian warna hitam yang belum muncul, tetapi lambat laun akan muncul warna hitam pada bagian tubuh sanke. Karena itu pada saat usia Koi Sanke masih muda jangan memilih sanke yang terlalu banyak warna hitam. Bagian Sirip Sanke juga menjadi penilaian kualitas Sanke , Koi Sanke  yang baik memiliki sirip berwarna putih atau putih dengan stripe hitam, tetapi harus berhati-hati jangan memilih terlalu banyak warna hitam pada bagian sirip, ada kemungkinan warna hitam pada sirip akan berkembang.

Ragam jenis Koi - Showa

Koi Jenis Showa atau sering disebut juga dengan Showa Sansoku merupakan Ikan Koi yang memiliki tantangan tersendiri bagi penghobi Koi. Warna pada Showa cenderung sering mengalami perubahan seiring dengan pertumbuhan ikan Koi. Hal ini membuat penghobi harus memiliki kejelian dalam memilih, memprediksi masa depan koi dan cara memeliharanya. Showa Sansoku merupakan Koi tiga warna Merah, Putih dan hitam seperti halnya Sanke. Hanya saja prosentase warnanya saja yang berbeda. Showa. Prosentase warna Hitam pada showa lebih banyak dibandingkan Sanke.

Dalam klasifikasi Ikan koi Showa masuk dalam keluarga Gosanke ( Kohaku, Sanke dan Showa) yang biasanyan merupakan persilangan antara Koi Kohaku dengan Shiro Utsuri. Showa Klasik memiliki prosentase warna 40% Merah, 40% Hitam dan 20 % warna Putih. Modern Showa memiliki prosentase warna Merah,Hitam dan Putih yang sama . Untuk mendapatkan hasil yang maksimal Showa penghobi Koi merekomendasikan pemeliharaan Koi Showa pada Hard Water. Hard water akan meningkatkan kualitas Sumi/warna hitam pada showa.

Ragam Jenis Koi - Sanke

Koi Jenis Sanke merupakan Koi dengan komposisi tiga warna di tubuhnya yaitu Merah (HI), Putih Dan hitam (SUMI). Seperti sudah banyak diketahui banyak ragam jenis koi yang dikelompokkan dalam beberapa klasifikasi koi. Sanke merupakan koi yang masuk dalam yang dalam klasifikasi Gosanke (Kohaku, Sanke Dan Showa). Dalam bahasa Jepang Sanke dikenal juga dengan nama Taishio Sansoku. Koi jenis Sanke merupakan koi yang sering dimasukkan dalam kategori utama pada kejuaraan kontes koi. Tidak heran jika banyak penggemar yang menyukai koi jenis ini.

Seperti halnya Kohaku ketajaman warna merah dan putih menjadi kriteria kualitas Koi sanke. Pola hitam juga harus memiliki warna yang tegas dan hitam pekat. Warna putih juga harus putih seperti salju. Secara genetik Sanke merupakan hasil persilangan antara Kohaku dengan Shiro Bekko (Koi putih dengan spot hitam di atasnya ). Koi Jenis Sanke pertama kali ditemukan di Ojiya City, di Nigata di antara burayak Kohaku, yang memiliki warna berbeda dan akhirnya dikembangkan menjadi jenis Sanke ini.

Ragam Jenis KOI - Kohaku


Kohaku adalah varietas koi yang mempunyai badan putih dengan bercak merah pada badannya. Kohaku boleh dikatakan paling populer di antara varietas koi. Ini bisa dimaklumi sebab corak warna-nya langsung mengingatkan orang pada bendera ke-bangsaan Jepang. Dan tidaklah berlebihan bila Kohaku dianggap sebagai koi yang "pertama dan terakhir", karena umumnya pertama kali orang akan memilih Kohaku, lalu berpindah-pindah varietas,lantas pada akhirnya kembali lagi pada Kohaku.

Untuk mencapai coraknya yang sekarang, di-butuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan Kohaku. Dari seekor koi berwarna hitam lahirlah koi berpipi merah lewat suatu mutasi, yang lantas ngetop dengan nama "Hookazuki". Pada tahun 1800, dari "Hookazuki" ini lahirlah seekor koi berwarna putih. Koi berwarna putih ini lantas dikawin-kan dengan Higoi, lahirlah Haraka, yaitu koi putih dengan bercak-bercak merah. Haraka sendiri ber-arti berperut merah (Red belly). Kemudian ber-turut-turut lahirlah Hoo-Aka (berpipi merah), Era-Hi (berinsang merah). Sejak 1830 muncullah koi dengan sebagian kepala berwarna merah (Zukin-kaburi), koi berbibir merah (Kuchibeni), dan Sarasa yang mempunyai punggung berwarna merah dan putih. Pendek kata pada jaman Meiji, Kohaku sudah dikenal luas dan mulai dikembangkan secara khusus.

Warna putih pada Kohaku menjadi pusat perhatian untuk menentukan kualitas Kohaku. Warna putihnya harus bersih seperti warna salju, tidak boleh putih kekuningan, atau putih kecokelatan. Sedangkan untuk warna merah, yang dikehendaki adalah merah pekat tetapi cerah (terang). Warna merah ini ada dua, yaitu yang dasarnya ungu dan cokelat kekuningan. Yang pertama lebih pekat dan tidak mudah luntur, tetapi tidak halus. Sedangkan yang terakhir lebih halus dan tidak mudah luntur, tetapi sulit didapatkan.

Banyak ragam Kohaku. Jenis-jenisnya di antara-nya dibedakan berdasarkan banyaknya bercak merah pada punggungnya. Ada yang dua, tiga atau empat, tetapi ada juga yang hanya satu. Inazuma-Kohaku mempunyai warna merah menyerupai ben-tuk kilat di punggungnya. Gotenzakura adalah Kohaku yang mempunyai bercak merah yang seim-bang pada sisi kiri dan kanan punggungnya. Doitsu-Kohaku Napoleon adalah Kohaku Jerman yang mempunyai warna merah seperti topi Napoleon. Fuji Kohaku adalah Kohaku yang mempunyai gum-palan berwarna perak pada kepalanya. Mereka tam-pak sangat cantik. Namun kecantikannya akan hi-lang ketika umurnya dua tahun. Shiromuji adalah koi yang mempunyai badan berwarna putih biasa, sedangkan keseluruhan badan Akamuji berwarna merah biasa. Akumuji sering disebut sebagai Higoi. Higoi yang warnanya gelap disebut sebagai Benigoi atau Hiaka. Higoi dengan sirip putih akrab dipanggil sebagai Aka-Hajiro. Tancho-Kohaku adalah koi yang keseluruhan badannya berwarna putih dengan bercak merah pada bagian kepalanya.

Macam Jenis IKAN Hias KOI

Ikan Koi merupakan salah satu ikan hias paling favorit bagi pecinta ikan,,, ikan koi memiliki banyak jenis.
. Beberapa di antaranya yang paling populer adalah:

* Ikan koi kohaku, yaitu jenis ikan koi yang memiliki corak berwarna merah dengan warna putih sebagai dasar.

* Ikan koi sanke, yaitu ikan koi yang bercorak warna hitam di atas warna putih.

* Ikan koi showa, yaitu jenis ikan koi yang memiliki corak merah dan putih dengan warna dasar hitam.

Berdasarkan jenis kulitnya, jenis ikan koi terdiri dari:

* Kingirin, pada ikan koi jenis ini terlihat seperti ada kilauan yang berwarna keemasan atau berwarna perak di sebagian kulitnya. Ikan jenis kingirin biasanya dikenal juga dengan sebutan ikan ginrin.

* Doitsu, yaitu ikan koi yang memiliki sisik besar pada sebagian tubuhnya, sedangkan pada bagian lain tidak bersisik atau gundul. Jenis ini merupakan hasil perkawinan silang antara ikan koi dengan ikan karper Jerman.

* Hikari, yaitu ikan koi yang memiliki kulit berwarna metalik atau silver.

Koi Impor vs Koi Lokal

Untuk mengetahui perbedaan antara jenis ikan koi import dengan koi lokal, berikut adalah ciri-cirinya.

Ciri-ciri fisik dari jenis ikan koi impor adalah sebagai berikut:

• Ikan koi impor biasanya didatangkan dari negara Jepang
• Badan ikan koi ini lebih panjang
• Berwarna putih pekat
• Memiliki mata yang besar dan agak keluar
• Biasanya harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan ikan koi lokal

Ikan koi lokal memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

• Sebenarnya merupakan hasil perkawinan silang antara ikan asli Indonesia dengan ikan koi dari Jepang. Ikan koi lokal ini dipercaya sebagai turunan yang kesekian dari ikan koi impor
• Bentuk badannya agak bulat
• Warnanya putih tetapi tidak pekat
• Matanya tudak besar
• Harganya lebih murah dari koi impor

Tips Budidaya Ikan Koi

Pemijahan Ikan Koi secara Alami / Tradisional 

Persiapan Tempat Pemijahan

Tempat pemijahan adalah kolam yang terbuat dari semen atau fiber glass yang telah dibersihkan dan disucihamakan (dengan PK dan atau garam ikan).

Isi air dengan kedalaman antara 30 cm (minimum) s/d 60 cm (maksimum). Kedalaman air ditentukan oleh besar kecilnya induk koi. Ukur Kadar Garam, pH, Suhu, Kesadahan dan Kadar Oksigen terlarut.

Kadar Garam terlarut berkisar minimum 1/10% dan maksimum 1%. Satu liter air minimum 1 gram dan maksimum 10 gram.

H air berkisar : 5.5 s/d 7.5

Kesadahan / Salinitas / Kekentalan air diukur dengan derajat dH atau degress of German Hardness, berkisar 50 derajat dH s/d 200 derajat dH.

Kadar Oksigen normalnya 4 ppp.

Suhu air berkisar 10 derajat C s/d 30 derajat C.

Cara mudah persiapan air :
Siapkan air, beri aerasi dan atau semburan dengan pompa air dan diamkan minimal 3 hari tiga malam (3 X 24 jam), akan lebih bagus bila tumbuh lumut di dinding kolam. Siapkan ijuk yang telah digapit bambu dan letakan melayang dalam air.

Persiapan Pemilihan dan Karantina Induk

Umur minimal 24 bulan dan ukuran minimal 35 cm.

Induk jantan bila dilihat dengan mata akan terlihat relatif lebih panjang dan perutnya tidak buncit. Sirip depan kasar dan lebih lincah.

Induk betina bila dilihat dengan mata akan terlihat pendek dan buncit perutnya, gerakan lamban dan sirip depan halus. Perut induk betina bagian bawah bila dipegang cenderung lunak / empuk itu pertanda induk tersebut siap bertelur.

Siapkan 1 ekor induk betina dan 3 - 5 ekor induk jantan dengan perbandingan berat 1 : 3

Induk jantan dan betina dipisah / dikarantina (tanpa dicampur dengan ikan lain).

Induk jantan tidak perlu diberi makan selama karantina, sedang induk betina diberi makan seperti biasa.

Pemijahan/Pencampuran Induk Jantan & Betina

Setelah dikarantina selama 3 hari 3 malam (3 X 24 jam) maka induk jantan dan induk betina dicampur dalam kolam pemijahan yang telah disiapkan.

Pencampuran induk tersebut biasanya dilakukan antara jam 16.00 s/d 18.00 sore hari

Kolam pemijahan ditutup dengan jala agar ikan tidak lompat keluar kolam dan dibiarkan sampai besok paginya.

Pengangkatan Induk dari Kolam
Sekitar jam 05.00 pagi hari, periksa ijuknya. Bila ada telurnya, segera angkat induk jantan dan betinanya. Bila belum ada telurnya, biasanya dikarenakan induk betinanya belum siap dipijah. Lakukan ulang / diulang prosedur : Persiapan, Pemilihan & Karantina Induk

Pemeliharaan dan Penetasan Telur

Setelah induk jantan dan betina diangkat, biarkan saja kolam pemijahan tersebut selama 3 hari 3 malam. Selelah 3 hari 3 malam, telur akan dinyatakan menetas semua. Setelah menetas, jangan diberi makan selama 4 hari 4 malam.

Air jangan diganti, tetapi ditambah. Lakukan pemanbahan air bila air surut, tidak perlu diberi semburan air / aerasi.

Pemberian Pakan

Pemberian pakan dilakukan setelah induk diangkat ditambah 7 hari 7 malam, atau setelah 4 hari 4 malam telur dinyatakan menetas semua.

Pakan yang diberikan adalah cacing darah. Sering dan tidak berlebihan

Pemberian pakan idealnya 5 kali sehari (jam 05.00, jam 09.00, jam 13.00, jam 17.00 dam jam 21.00)

Pemeliharaan Burayak

Kedalaman kolam minimal 30 cm dan maksimal 60 cm. Air jangan diganti, tetapi ditambah. Lakukan penambahan air baru setiap hari 10% s/d 30% dari volume yang ada dan tambahkan air baru bila air surut, tidak perlu diberi semburan air / aerasi.

Pemberian pakan harus sering dilakukan, bila perlu siang & malam. Bila habis di beri lagi (tapi jangan berlebihan). Pakan yang diberikan adalah cacing darah dan ingat, jangan berlebihan.

Seleksi Umur (umur 45 hari)

Setelah selama 45 hari burayak ikan dibari pakan cacing, dapat diseleksi dan dapat dipindahkan. Bila perlu sistem air bisa menggunakan filter, diberi aerasi dan semburan air.

Pemberian pakan dapat diberikan pakan koi yang mengandung protein tinggi. Pada umur 45 hari seleksinya adalah seleksi ukuran. Disini masuk 2 ukuran :
yang besar / bongsor dicampur yang besar / bongsor
yang kecil dicampur dengan yang kecil.

Yang besar bisa masuk Seleksi Warna (setelah 45 hari lagi). Sedang yang kecil mengulang masuk Seleksi Ukuran selanjutnya setelah 45 hari lagi atau dibuang.

Seleksi Warna, umur 90 hari

Hasil Seleksi Ukuran, pada umur 90 hari mulai dapat dimasukan ke tahap Seleksi Warna.

Disini terbagi menjadi 2 klas :
Warna pekat menjadi pilihan seleksi yang nantinya setelah 45 hari lagi akan masuk ke Seleksi Pola
Sedangkan warna tidak pekat menjadi klas Kropyok.

Biasanya klas Kropyok ini yang dibuang / dikonsumsi oleh para petani ikan koi di Blitar.

Seleksi Pola, umur 120 hari

Hasil dari Seleksi Warna, dapat dilakukan Seleksi Pola pada umur 120 hari.

Friday, June 3, 2011

Informasi Penting Untuk Pembudidayaan Ikan Air Tawar

INFORMASI PENTING BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR

Faktor lingkungan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan budidaya ikan air tawar. Tanah liat atau  lempung sangat baik untuk pembuatan kolam. Demikian pula untuk tanah beranjangan atau  terapan dengan kandungan liatnya 30 persen.
Kedua jenis tanah tersebut dapat menahan massa air yang besar dan tidak bocor. Faktor  lingkungan dapat berpengaruh terhadap cita rasa ikan, misalnya bau tanah atau lumpur.

Selain itu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam budi daya ikan air tawar adalah mutu air.  Sumber air bisa berasal dari air sungai, hujan, atau tanah.
Air yang terlalu keruh tidak baik untuk kehidupan ikan karena endapan lumpurnya terlalu  tebal dan pekat, sehingga dapat mengganggu penglihatan ikan dalam air dan menyebabkan  nafsu makannya berkurang. Semakin banyak dan beragam biota air yang terdapat di dalam  perairan, semakin tinggi tingkat kesuburannya.

Sedangkan kendala utama budi daya ikan air tawar adalah diperlukan waktu dan biaya yang cukup  tinggi. Komponen biaya meliputi: persiapan kolam, pemilihan induk, pemijahan, penetasan,  dan pendederan. Biaya lain yang dianggap cukup tinggi adalah untuk pakan dan  pemeliharaan terhadap hama dan penyakit ikan

tips budidaya ikan air tawar

ANDA INGIN MENGEMBANGKAN BISNIS IKAN AIR TAWAR SEBELUM MEMULAINYA SILAHKAN SIMAK TIPS DARI KAMI

*Hal Pertama yang perlu di perhatikan adalah kolam
Kolam untuk pemeliharaan dipersiapkan untuk menumbuhkan makanan alami dalam jumlah yang cukup. Setelah dasar kolam benar-benar kering dasar kolam perlu dikapur dengan kapur tohor maupun dolomit dengan dosis 25 kg per 100 meter persegi. Hal ini untuk meningkatkan pH tanah, juga dapat untuk membunuh hama maupun patogen yang masih tahan terhadap proses pengeringan. Kolam pembesaran tidak mutlak harus dipupuk. Ini dikarenakan makanan ikan bawal sebagian besar diperoleh dari makanan tambahan atau buatan.

Tapi bila dipupuk dapat menggunakan pupuk kandang 25 – 50 kg. Pupuk kandang yang digunakan harus benar-benar yang sudah matang, agar tidak menjadi racun bagi ikan. Setelah pekerjaan pemupukan selesai, kolam diisi air setinggi 2-3 cm dan dibiarkan selama 2-3 hari, kemudian air kolam ditambah sedikit demi sedikit sampai kedalaman awal 40-60 cm dan terus diatur sampai ketinggian 80-120 cm tergantung kepadatan ikan. Jika warna air sudah hijau terang, baru benih ikan ditebar (biasanya 7~10 hari setelah pemupukan).

* Setelah Kolam Siap Selanjutnya Pemilihan dan Penebaran Benih
Pemilihan benih adalah hal yang sangat penting, karena hanya dengan benih yang baik ikan akan hidup dan tumbuh dengan baik. Penebaran benih Sebelum benih ditebar perlu diadaptasikan, dengan tujuan agar benih ikan tidak dalam kondisi stres saat berada dalam kolam. Cara adaptasi: ikan yang masih terbungkus dalam plastik yang masih tertutup rapat dimasukan kedalam kolam, biarkan sampai dinding plastik mengembun. Ini tandanya air kolam dan air dalam plastik sudah sama suhunya, setelah itu dibuka plastiknya dan air dalam kolam masukkan sedikit demi sedikit kedalam plastik tempat benih sampai benih terlihat dalam kondisi baik. Selanjutnya benih ditebar/dilepaskan dalam kolam secara perlahan-lahan.

* Menentukan Kualitas Pakan dan Cara Pemberiannya

Kualitas dan kuantitas pakan sangat penting dalam budidaya ikan ikan air tawar khususnya ikan bawal, karena hanya dengan pakan yang baik ikan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan yang kita inginkan. Kualitas pakan yang baik adalah pakan yanq mempunyai gizi yang seimbang baik protein, karbohidrat maupun lemak serta vitamin dan mineral. Karena ikan bawal bersifat omnivora maka makanan yang diberikan bisa berupa daun-daunan maupun berupa pelet. Pakan diberikan 3-5 % berat badan (perkiraan jumlah total berat ikan yang dipelihara). Pemberian pakan dapat ditebar secara langsung.

* Pemungutan Hasil Inilah yang ditunggu
Pemungutan hasil usaha pembesaran dapat dilakukan setelah ikan bawal dipelihara 4-6 bulan, waktu tersebut ikan bawal telah mencapai ukuran kurang lebih 500 gram/ekor, dengan kepadatan 4 ekor/m 2 . Biasanya alat yang digunakan berupa waring bemata lebar. Ikan bawal hasil pemanenan sebaiknya penampungannya dilakukan ditempat yang luas (tidak sempit) dan keadaan airnya selalu mengalir.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger